Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kemitraan, Advokasi, KIE Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting merupakan forum pertemuan mitra kerja BKKBN untuk menggalang komitmen bersama dalam upaya meningkatkan capaian program bangga kencana serta upaya percepatan penurunan stunting, ditindaklanjuti dalam rencana aksi yang akan dilaksanakan di masing-masing wilayah. Kegiatan ini juga merpakan Implementasi bentuk kerjasama Politeknik Kesehatan Kartini Bali (POLKESKA Bali) bersama BKKBN dalam bidang pendidikan. Salah satu dosen POLKESKA Bali Bdn. Ni Wayan Sukma Adnyani,S.ST,M.Kes berpartisipasi sebagai Moderator dalam kegiatan Rakornis ini.
Rakornis tahun 2024 ini dilaksanakan secara luring dan daring menggunakan zoom meeting dan livestreaming youtube. Peserta Rakornis terdiri dari unsur pentahelix meliputi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, akademisi/perguruan tinggi, media, dan organisasi masyarakat. Jumlah peserta saat ini adalah sekitar 95 peserta luring meliputi:
• Jajaran TNI AD
• TP PKK
• Organisasi Profesi
• Dinas Kesehatan
• OPD KB provinsi dan Kab/Kota
• Akademisi/Perguruan Tinggi
Sementara itu, Peserta daring melalui youtube BKKBN Official Meliputi seluruh PKB/PLKB, Kader poktan Tribina dan Mitra Kerja BKKBN.
Dalam Kegiatan RAKORNIS ini menghadirkan Narasumber yaitu : Kepala Dinas Provinsi Bali, Majelis Desa Adat Kepala Dinas PUPR Perkim, Ketua Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia Provinsi Bali dan KOREM 163.
Adapun rumusan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kemitraan Advokasi, KIE Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Bali Tahun 2024 secara ringkas yaitu : 1) Sinergitas antara kementerian/lembaga, tenaga kesehatan, TNI/POLRI, perguruan tinggi dan swasta menjadi penting, untuk menyiapkan generasi masa depan lebih baik dari generasi sekarang. Penurunan prevalensi stunting dimaksudkan untuk menciptakan sumberdaya manusia yang produktif untuk mencapai Indonesia Emas 2045. 2) BKKBN mendukung sinergitas dan integrasi data dan informasi dengan melaksanakan pendataan keluarga yang berkualitas. Saat ini, data pendataan keluarga telah digunakan oleh kementerian/lembaga dalam penghapusan kemiskinan ekstrim, bantuan sosial bagi masyarakat miskin, dan perbaikan sanitasi lingkungan. Pendataan keluarga menghasilkan data keluarga berisiko stunting yang dapat dimanfaatkan dalam intervensi serentak pencegahan stunting. 3). Peran aktif TNI dalam keselarasan kegiatan dan kesesuaian program kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat di wilayahnya seperti optimalisasi Program Dahsat, Bapak Asuh Anak Stunting, pelibatan sarana dan alat kemampuan TNI, berkoordinasi tentang program kesehatan, Operasi militer selain perang yang dilaksanakan oleh TNI dalam mendukung percepatan penurunan stunting. 4) Rakornis kemitraan 2024 telah menghasilkan rencana aksi yang telah disepakati bersama. Bentuk kerjasama yang disepakati meliputi Manajemen, Kegiatan (Sosialisasi,Edukasi, Pelayanan, Dll), Barang/Produk, Sarana Prasarana (Aplikasi, Sanitasi, Bedah Rumah, Air bersih), serta Dana/Hibah (Baas).
Demikian hasil rumusan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kemitraan Advokasi, KIE Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Bali Tahun 2024. Adanya pelaksanaan Rakornis Kemitraan tahun 2024 ini, diharapkan dapat terwujudnya komitmen bersama serta terlaksananya rencana aksi dalam upaya meningkatkan capaian Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting demi Sumber Daya Manusia Unggul untuk Indonesia Maju.