Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Politeknik Kesehatan Kartini Bali (POLKESKA BALI) menyelenggarakan Workshop Penyusunan Proposal Penelitian dan PkM Hibah DRTPM Kemendikbudristek Tahun 2024 di aula POLKESKA BALI, pada Senin, 2 Desember 2024.
Ketua LPPM Dr. Made Dewianti, S.ST., M.Kes, menjelaskan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi terkait Penulisan Proposal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Diharapkan, lahir proposal-proposal yang baik, diterima dan didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan sumber-sumber lainnya.
Dalam sambutannya, direktur POLKESKA BALI, Dr. Bdn. Gusti Ayu Martha Winingsih, S.ST., M.Kes menyatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan agara semakin banyak dosen POLKESKA BALI yang mampu bersaing di tingkat nasional untuk mendapatkan pendanaan penelitian maupun PkM dari Kemendikbudristek. Beliau juga meminta agar narasumber memberikan trik-trik penyusunan proposal penelitian dan PkM agar dapat lolos hibah tersebut. “Saya berharap, melalui kegiatan workshop ini, semakin banyak dosen kami yang dapat bersaing di tingkat nasional untuk mendapatkan hibah DRTPM. Kami mohon agar Prof Dewa dapat menggiring para dosen untuk menghasilkan proposal penelitian dan PkM yang baik”, ujarnya.
Pada kesempatan ini hadir sebagai narasumber, yaitu Prof. Dr. Ir. Dewa Gede Hendra Divayana., S.Kom., M.Kom., IPM., ASEAN.Eng., APEC.Eng dan Putu Arik Herliawati, S.TR.Keb., M.Keb tampil sebagai moderator. Dijelaskannya lebih lanjut bahwa program dan skema riset/penelitian pada tahun 2024 diciptakan untuk memaksa para researcher untuk berkolaborasi. Jadi melalui Skema Kolaborasi Penelitian Strategis, penelitian dilakukan dalam bentuk konsorsium yang terdiri dari 3-4 tim peneliti dari perguruan tinggi yang berbeda. Tujuannya adalah untuk mengembangkan jejaring kolaborasi tim peneliti antar perguruan tinggi dengan peta jalan penelitian dalam topik yang sama dan diharapkan dapat mengangkat kolaborasi Indonesia ke tingkat internasional, sehingga dengan dana yang sama, bisa dilakukan oleh orang banyak, researcher bisa bertambah dan output-nya juga bisa dinikmati bersama.
“Sementara itu, transformasi pada program Pengabdian Kepada Masyarakat DRTPM meminta pada setiap perguruan tinggi untuk menghadirkan kualitas kampus kepada masyarakat, sehingga tolak ukur pengabdian itu adalah bagaimana masyarakat mendapatkan solusi, manfaat dan dampak yang berkelanjutan,” pungkas Prof. Dewa.


